Beranda » Uncategorized » ๐๐ž๐ง๐ฒ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ง๐š๐ง ๐ˆ๐ฆ๐ฉ๐š๐œ๐ญ ๐‘๐ž๐ฉ๐จ๐ซ๐ญ ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐Œ๐ž๐ญ๐จ๐๐ž ๐’๐ฒ๐ฌ๐ญ๐ž๐ฆ ๐“๐ก๐ข๐ง๐ค๐ข๐ง๐  (๐ƒ๐ฒ๐ง๐š๐ฆ๐ข๐œ)

๐๐ž๐ง๐ฒ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ง๐š๐ง ๐ˆ๐ฆ๐ฉ๐š๐œ๐ญ ๐‘๐ž๐ฉ๐จ๐ซ๐ญ ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐Œ๐ž๐ญ๐จ๐๐ž ๐’๐ฒ๐ฌ๐ญ๐ž๐ฆ ๐“๐ก๐ข๐ง๐ค๐ข๐ง๐  (๐ƒ๐ฒ๐ง๐š๐ฆ๐ข๐œ)

Cilacap, 09 Januari 2025 โ€” Tim expert melaksanakan kegiatan penyusunan Impact Report menggunakan metode System Thinking (Dynamic) sebagai pendekatan analisis terintegrasi untuk memetakan hubungan antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Pendekatan ini menekankan keterkaitan sebab-akibat (causality) yang kompleks, sehingga mampu memberikan gambaran menyeluruh terhadap potensi dampak suatu program atau inovasi.

Kegiatan ini menghadirkan Ahmad Fauzan sebagai tim expert yang memberikan pemaparan mendalam mengenai penerapan System Thinking (Dynamic) dalam pengambilan keputusan strategis.

Dalam pembahasan, fenomena fisik didefinisikan sebagai hal-hal yang dapat diamati secara langsung, seperti pembuatan prototype, risiko teknis, dan keterbatasan yang tunduk pada hukum alam. Sementara itu, fenomena sosial berkaitan dengan risiko besar yang mungkin muncul pada saat uji lapangan, termasuk pengambilan keputusan oleh masyarakat pengguna.

Salah satu contoh penerapan analisis ini adalah pada sektor pertanian, di mana pemilihan tanaman harus mempertimbangkan emisi yang dihasilkan, ketersediaan sumber air yang menjaga kualitas struktur air, serta faktor faktor lingkungan lainnya. Semakin banyak pertimbangan yang digunakan, semakin spesifik pula keputusan yang dihasilkan.

Metode System Thinking juga memandang bahwa keberhasilan implementasi inovasi tidak hanya bergantung pada desain alat atau teknologi, tetapi juga pada kesiapan masyarakat untuk mengadopsi dan mengembangkannya. Desentralisasi dalam konteks ini memiliki dua makna penting:

  1. Apakah masyarakat mau menggunakan alat tersebut?
  2. Apakah masyarakat mau dan mampu mengembangkannya?

Kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dengan target yang ingin dicapai dapat menjadi sumber permasalahan. Jika model sistem telah tersedia, uji sensitivitas dapat dilakukan untuk melihat dampak dari berbagai skenario keputusan. Dalam hal ini, perilaku yang muncul ditentukan oleh struktur yang bekerja di dalam sistem. Misalnya, pada produksi pertanian, variabel input seperti luas lahan, ketersediaan pupuk, dan kecukupan air dapatย  memunculkan variabel baru yang memengaruhi hasil produksi.

Keputusan yang diambil akan berdampak langsung pada lingkungan, sementara kinerja yang buruk tidak selalu disebabkan oleh keputusan tunggal, tetapi juga oleh tindakan pihak lain (action of others) yang berpengaruh kuat. Jika muncul efek samping (side effects), maka strategi mitigasi harus dibangun bersama secara kolaboratif.

Pendekatan sistem ini mencakup tiga lapisan analisis:

  1. Pattern โ€“ membaca pola dan membangun respons adaptif.
  2. Systemic Structures โ€“ memahami struktur yang memengaruhi pola.
  3. Mental Models โ€“ mengubah pola pikir untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama.

Dalam praktiknya, System Dynamics berhubungan erat dengan kaidah, kebiasaan, dan perilaku yang berkembang di masyarakat. Analisis kausalitas dapat menggunakan berbagai model, seperti community-based reference, teori referensi, atau kebijakan dari kementerian/lembaga terkait, guna memastikan setiap keputusan mempertimbangkan seluruh faktor yang relevan.

Melalui metode ini, penyusunan Impact Report diharapkan tidak hanya memotret kondisi saat ini, tetapi juga memprediksi dinamika perubahan yang akan terjadi, sehingga langkah mitigasi danย strategi pengembangan dapat dirancang secara lebih efektif dan berkelanjutan.

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less